
PT. BESTPROFIT FUTURES MEDAN – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini dibuka di zona merah. IHSG turun 23 poin (0,37%) ke level 7.209.
Mengutip data RTI, Kamis (2/5/2024), IHSG berada di level tertingginya pada 7.234 dan terendahnya 7.196. Sebanyak 178 saham menguat, 167 turun, dan 181 stagnan.
Sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, IHSG kembali terapresiasi sejalan dengan inflow investor asing senilai Rp 728,47 miliar (30/4). Selama dua hari beruntun IHSG menguat dengan total kenaikan +2,81%.
“Ekonomi Indonesia cukup resilient tercermin dari beberapa indikator, seperti tingkat inflasi dan konsumsi yang terjaga, ekspansifnya industri manufaktur, serta naiknya realisasi investasi memberikan optimisme pelaku pasar. Di sisi lain, dana Moneter Internasional (IMF) dalam World Economic Outlook (WEO) Edisi April 2024 memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional di level 5% pada 2024 dan naik ke level 5,1% di tahun 2025,” tulis Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih dalam risetnya.
Hari ini, pelaku pasar menantikan rilis data PMI manufaktur dan inflasi domestik periode April 2024. Inflasi berpotensi masih di atas level 3%, namun tetap dalam range Bank Indonesia (BI) di kisaran 1,5-3,5%.
Dari mancanegara, The Fed pada FOMC awal Mei 2024 kembali mempertahankan suku bunga dalam 6 pertemuan beruntun di level 5,25-5,5%. The Fed meyakini bahwa suku bunga saat ini merupakan tingkat tertinggi. Potensi pemangkasan suku bunga belum dapat dilakukan jika inflasi masih jauh dari target di level 2%.
Dari Asia, Indeks PMI manufaktur Jepang versi Jibun Bank pada April 2024 tercatat di level 49,6. Meskipun masih di level kontraksi, namun terjadi kenaikan dari bulan sebelumnya sebesar 48,2. Industri manufaktur Jepang yang berada pada zona kontraksi tersebut telah berlangsung selama 11 bulan beruntun.