
PT. BESTPROFIT FUTURES MEDAN – Pasar Eropa melemah pada hari Rabu (14/2) karena investor menilai pendapatan perusahaan yang masuk dan angka inflasi di AS dan Inggris.
Indeks pan-European Stoxx 600 naik tipis 0,1% pada awal perdagangan, dengan saham ritel bertambah 0,5% sementara saham pertambangan turun 0,7% lebih rendah.
Indeks FTSE 100 Inggris menjadi yang berkinerja terbaik, yang bertambah 0,6% sementara mayoritas bursa utama Eropa berada di sekitar garis datar.
Data inflasi Inggris tetap stabil pada angka 4% tahun-ke-tahun di bulan Januari, angka baru yang diungkapkan pada Rabu pagi, berada di bawah ekspektasi karena penurunan harga makanan dan minuman non-alkohol.
Pembacaan CPI ini muncul menjelang laporan produk domestik bruto (PDB) kuartal keempat pada hari Kamis yang dapat mengkonfirmasi bahwa negara tersebut telah memasuki resesi teknis.
Indeks Stoxx 600 mengakhiri sesi Selasa dengan turun 1%. Kerugian semakin besar setelah angka-angka baru menunjukkan inflasi AS meningkat lebih dari perkiraan pada bulan Januari, karena tingginya harga tempat tinggal yang menekan konsumen.
Indeks harga konsumen utama meningkat sebesar 0,3% bulan ke bulan dan 3,1% setiap tahun, Biro Statistik Tenaga Kerja melaporkan, melebihi perkiraan konsensus Dow Jones sebesar 0,2% untuk bulan tersebut dan 2,9% tahun ke tahun.
Hasil yang lebih baik dari perkiraan ini berarti Federal Reserve AS mungkin lebih berhati-hati terhadap prospek penurunan suku bunga secepat dan secepat yang diperkirakan pasar.
Sementara kemarin terlihat laporan pendapatan dari beberapa bisnis besar Eropa, termasuk ABN AMRO dan Capgemini.