PT. BESTPROFIT FUTURES MEDAN — Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.617 per dolar AS pada Jumat (19/1) pagi. Mata uang Garuda melemah 6 poin atau 0,04 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia berada di zona hijau. Baht Thailand menguat 0,08 persen, peso Filipina menguat 0,04 persen, won Korea Selatan menguat 0,27 persen, dan yuan China menguat 0,04 persen, serta dolar Singapura juga menguat 0,12 persen.
Sedangkan, yen Jepang melemah 0,11 persen, dan dolar Hong Kong terpantau stagnan pada penutupan perdagangan pagi ini.
Senada, mayoritas mata uang utama negara maju juga berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,09 persen, poundsterling Inggris menguat 0,01 persen, dan dolar Australia menguat 0,14 persen.
Sedangkan, franc Swiss melemah 0,01 persen dan dolar Kanada juga melemah 0,01 persen.
Analis Pasar Lukman Leong memperkirakan rupiah menguat karena perlambatan pada data tenaga kerja Amerika Serikat (AS).
“Rupiah diperkirakan menguat karena dolar AS terkoreksi setelah data menunjukkan perlambatan pada sektor tenaga kerja di AS,” ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Hari ini, Lukman memperkirakan rupiah bergerak di rentang Rp15.550 per dolar AS – Rp15.650 per dolar AS.