
PT. BESTPROFIT FUTURES MEDAN – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada awal perdagangan hari ini. Penguatan itu membawa mata uang Paman Sam keok meski masih berada di zona Rp 16.300-an.
Mengutip data RTI, Rabu (22/1/2025), rupiah dibuka di level Rp 16.330/US$ dan terus melanjutkan penguatan 16 poin atau 0,10% hingga berada di level Rp 16.314/US$ per pukul 9.11 WIB. Rupiah berada di rentang Rp 16.330 hingga Rp 16.304.
Penguatan rupiah terjadi setelah pemerintah mengumumkan bahwa eksportir akan diwajibkan simpan 100% Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) di dalam negeri selama kurun waktu satu tahun. Kebijakan ini berlaku mulai 1 Maret 2025.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan revisi Peraturan Pemerintah (PP) tentang penempatan DHE SDA ini akan keluar dalam waktu dekat. Di peraturan sebelumnya, hanya diwajibkan minimal 3 bulan dengan presentase retensi 30%.
“(Presiden Prabowo Subianto) sudah kasih lampu hijau, jadi setahun, jadi 100%, serius,” kata Airlangga kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Selasa (21/1).
Ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Airlangga menyebut penempatan DHE SDA dalam rekening khusus di dalam negeri diwajibkan terhadap eksportir yang memiliki nilai ekspor di atas US$ 250.000 per tahun. Meski wajib disimpan 1 tahun, eksportir masih bisa menggunakannya untuk kebutuhan operasional.
“Bisa digunakan untuk pembayaran pajak, digunakan untuk dikonversi ke rupiah untuk pembayaran operasional,” beber Airlangga.