PT. BESTPROFIT FUTURES MEDAN — Nilai tukar rupiah dibuka berada di posisi Rp15.520 dolar AS di perdagangan pasar spot pada Kamis (21/12) pagi. Mata uang Garuda melemah 9 poin atau minus 0,06 persen dari posisi sebelumnya.

Mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak di zona hijau. Tercatat, ringgit Malaysia menguat 0,11 persen, rupee India 0,01 persen, baht Thailand 0,01 persen, dan yen Jepang 0,42 persen.

Lalu, dolar Singapura menguat 0,19 persen, dolar Hong Kong 0,02 persen, dan peso Filipina 0,06 persen. Sedangkan, won Korea Selatan dan yuan China masing-masing melemah 0,34 persen dan 0,06 persen.

Sementara, mata uang negara kompak menguat. Poundsterling Inggris menguat 0,03 persen, dolar Australia 0,21 persen, dolar Kanada 0,13 persen, franc Swiss 0,07 persen, dan euro Eropa 0,09 persen.

Analis DCFX Futures Lukman Leong memproyeksi rupiah menguat terbatas terhadap dolar hari ini. Menurutnya, penguatan rupiah ditopang oleh bank sentral AS (The Fed) yang disinyalir menurunkan suku bunga acuannya.

Ariston menuturkan survei CME FedWatch Tool memperlihatkan probabilitas 100 persen suku bunga acuan The Fed akan dipangkas pada Mei 2024. Keyakinan ini naik dari sebelumnya sekitar 96 persen.

Namun, salah satu motor penggerak rupiah adalah penurunan prospek suku bunga acuan bank sentral AS (The Fed).