PT. BESTPROFIT FUTURES MEDAN – Emas naik dari level terendahnya dalam tiga minggu setelah data menunjukkan inflasi AS terus melambat, memberikan ruang bagi Federal Reserve untuk memangkas suku bunga tahun depan seiring melambatnya perekonomian.
Indeks harga konsumen AS naik 3,1% pada bulan November dibandingkan tahun sebelumnya, sesuai dengan perkiraan median ekonom. Emas naik sebanyak 0,7% karena dolar melanjutkan penurunannya menyusul data tersebut, sebelum mengurangi kenaikannya.
Data tersebut akan memberi semangat bagi The Fed dalam upayanya menurunkan inflasi menuju targetnya sekaligus mengurangi tekanan yang ditimbulkan oleh kebijakan moneter ketat terhadap perekonomian. Biaya pinjaman yang lebih rendah cenderung menguntungkan emas, yang tidak dikenakan bunga.
Emas batangan telah anjlok di bawah $2.000 per ounce setelah menyentuh rekor minggu lalu dalam perdagangan yang bergejolak karena para pedagang memperkirakan pelonggaran moneter yang cepat oleh bank sentral AS tahun depan. Sejak itu, pertaruhan mengenai jumlah pelonggaran moneter berfluktuasi, menyebabkan harga emas berayun.
Emas menambahkan 0,2% menjadi $1,984.83 per ounce pada 13:45 siang waktu London, setelah jatuh 1,1% pada hari Senin. Indeks Bloomberg Dollar Spot melemah 0,1%. Perak, platinum, dan paladium semuanya naik.