PT. BESTPROFIT FUTURES MEDAN – Harga minyak bertahan pada kisaran yang ketat pada hari Selasa (22/8) setelah awal minggu yang lemah, karena investor mempertimbangkan prospek melemahnya permintaan China setelah penurunan suku bunga yang mengecewakan, sementara itu juga menunggu lebih banyak sinyal mengenai kebijakan moneter AS.
Prospek pasar yang lebih ketat tahun ini, terutama menyusul penurunan produksi yang tajam oleh Arab Saudi dan Rusia, masih membuat harga minyak mentah diperdagangkan mendekati level terkuatnya pada tahun 2023.
Namun harga-harga sebagian besar telah kehilangan semua momentum kenaikan yang terlihat selama tujuh minggu terakhir, karena kekhawatiran terhadap permintaan China dan ketakutan akan kenaikan lebih lanjut suku bunga AS melemahkan sentimen.
Penguatan dolar juga membebani harga minyak, meskipun greenback sedikit turun dari level tertinggi dua bulan dalam dua sesi terakhir.
Minyak mentah berjangka Brent stabil di $84,48 per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate datar di $80,17 per barel pada pukul 20:28 ET (00:28 GMT). Kedua kontrak tersebut menandai kerugian mingguan pertamanya dalam delapan minggu terakhir.