
PT. BESTPROFIT FUTURES MEDAN – Imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun Tiongkok naik menjadi sekitar 1,65%, karena Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) mengumumkan rencana untuk menjual obligasi enam bulan senilai 60 miliar yuan di Hong Kong pada tanggal 15 Januari. Langkah ini merupakan penjualan terbesar sejak tahun 2018, yang bertujuan untuk menyerap likuiditas dari pasar dan mengurangi spekulasi terhadap yuan. Pengetatan likuiditas ini diperkirakan akan mendorong kenaikan suku bunga jangka pendek, sehingga menambah tekanan ke atas pada imbal hasil obligasi. Tindakan PBOC mencerminkan upaya berkelanjutannya untuk menstabilkan mata uang dan mengelola volatilitas di pasar.
Minggu lalu, PBOC secara tak terduga menghentikan pembelian obligasi karena kekurangan pasokan dan kekhawatiran ekonomi, dengan tujuan untuk melanjutkan berdasarkan kondisi pasar. Langkah ini dapat membantu memperlambat penurunan imbal hasil dan mempersempit kesenjangan suku bunga dengan AS. Sementara itu, data terbaru menunjukkan bahwa surplus perdagangan Tiongkok melonjak menjadi USD 104,84 miliar pada bulan Desember, menandai surplus terbesar sejak Februari, karena ekspor melonjak 10,7% tahun-ke-tahun, semuanya melampaui perkiraan.