PT. BESTPROFIT FUTURES MEDAN – Saham AS naik pada hari Selasa (17/9) menyusul data penjualan ritel yang lebih baik dari perkiraan menjelang dimulainya pertemuan kebijakan Federal Reserve pada bulan September.
Indeks S&P 500 naik 0,4%, menempatkannya kurang dari 0,5% di bawah rekor tertinggi. Nasdaq Composite naik 0,8%, dan Dow Jones Industrial Average naik 77 poin, atau 0,2%. Dow yang terdiri dari 30 saham mencapai rekor tertinggi baru.
Saham Microsoft naik lebih dari 1% setelah raksasa teknologi itu menaikkan dividen kuartalannya sebesar 10,7% menjadi 83 sen per saham. Perusahaan itu juga menyetujui program pembelian kembali senilai $60 miliar.
Saham Intel melonjak 2,3% setelah perusahaan itu mengatakan berencana menjadikan bisnis pengecorannya sebagai anak perusahaan. Pemerintahan Biden juga memberikan perusahaan itu pendanaan hingga $3 miliar melalui Chips Act. Data penjualan ritel terbaru menunjukkan kesehatan konsumen yang solid menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve yang akan dimulai pada hari Selasa. Penjualan ritel naik 0,1% pada bulan Agustus dibandingkan dengan estimasi ekonom untuk penurunan 0,2%, menurut Dow Jones. Tidak termasuk otomotif, angka tersebut juga naik 0,1%, yang sedikit meleset dari perkiraan konsensus 0,2%.
Wall Street bersiap untuk pemangkasan suku bunga Fed yang telah lama dinanti-nantikan, sebuah langkah yang dapat membantu meningkatkan pertumbuhan laba bagi perusahaan setelah latar belakang biaya pinjaman yang tinggi dan inflasi yang tinggi. Fed pertama kali memulai kampanye kenaikan agresifnya pada bulan Maret 2022.
Sementara investor mengharapkan pemangkasan pada hari Rabu, pasar terbagi atas besarnya potensi pemangkasan. Pedagang saat ini memperkirakan peluang 67% bahwa bank sentral akan menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin, menurut alat Fed Watch CME Group. Itu naik dari peluang sekitar 47% pada hari Jumat. Satu basis poin sama dengan 0,01%.