PT. BESTPROFIT FUTURES MEDAN – Harga minyak dunia turun pada awal perdagangan Selasa (30/4). Hal ini diduga terjadi karena Israel-Hamas dikabarkan melakukan perundingan gencatan senjata di Kairo, Mesir. Pertemuan antara kedua pihak dinilai membantu meredam kekhawatiran pasar akan meluasnya konflik di Timur Tengah.
Dilansir dari Reuters pada Selasa (30/4/2024), harga minyak mentah berjangka Brent turun 5 sen atau 0,06% menjadi US$ 88,35 per barel pada pukul 00.06 waktu setempat. Sementara harga minyak mentah berjangka West Intermediate AS turun 12 sen atau 0,15% menjadi US$ 82,51 per barel. Harga kedua kontrak minyak tersebut untuk Mei 2024 turun lebih dari 1% pada Senin (29/4).
Pada Senin (29/4), delegasi Hamas dikabarkan telah meninggalkan Kairo setelah berdialog dengan mediator Qatar dan Mesir mengenai proposal gencatan senjata bertahap yang diajukan Israel pada akhir pekan lalu. Menurut sejumlah sumber, perwakilan Hamas diperkirakan akan melaporkan kembali hasil pertemuan dengan pimpinannya dalam waktu dua hari.
Ketegangan antara Israel-Hamas pun berpengaruh terhadap situasi perekonomian global. Sebab, kelompok Houthi di Yaman juga melakukan serangan terhadap berbagai perusahaan perkapalan global yang diduga terafiliasi Israel di Laut Merah.
Serangan di Laut Merah pun telah membatasi harga minyak dan dapat mendorong risiko gangguan pasokan minyak mentah. Walhasil, kabar pertemuan antara juru runding Israel dan Hamas pun disebut meredam kekhawatiran investor mengenai situasi di Timur Tengah.
Kendati demikian, mayoritas investor kini juga sedang memantau kebijakan suku bunga The Fed yang akan diputuskan pada 1 Mei mendatang. Sebab, dengan situasi inflasi didorong ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga, The Fed berpotensi menaikkan suku bunga yang disebut bisa menghambat permintaan minyak.
Sejumlah investor berhati-hati dengan kemungkinan kenaikan suku bunga sebesar seperempat poin persentase pada 2024 dan 2025 karena inflasi dan situasi pasar tenaga kerja Amerika Serikat.