PT. BESTPROFIT FUTURES MEDAN — Nilai tukar rupiah dibuka berada di posisi Rp15.549 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Senin (18/12) pagi. Mata uang Garuda melemah 56,5 poin atau minus 0,36 persen dari posisi sebelumnya.

Mayoritas mata uang di kawasan Asia pun bergerak di zona merah. Tercatat, won Korea Selatan melemah 0,33 persen, peso Filipina minus 0,27 persen, baht Thailand minus 0,26 persen, dan yuan China minus 0,1 persen.

Lalu, ringgit Malaysia melemah 0,2 persen, yen Jepang minus 0,13 persen, dan dolar Singapura minus 0,07 persen. Di sisi lain, rupee India dan dolar Hong Kong masing-masing menguat 0,39 persen dan 0,02 persen.

Senada, mata uang negara maju juga melemah. Poundsterling Inggris melemah 0,02 persen, dolar Australia minus 0,01 persen, dolar Kanada minus 0,05 persen, franc Swiss minus 0,03 persen. Sementara, Euro Eropa menguat tipis, yakni 0,01 persen.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra memproyeksi rupiah melemah terhadap dolar AS hari ini. Menurutnya, rupiah dan mata uang lainnya bakal tertekan setelah bank sentral AS (The Fed) disinyalir baru menurunkan suku bunga acuan pada tahun depan.

Adapun pernyataan tersebut dilontarkan oleh petinggi The Fed John Williams dan Raphael Bostic. Berdasarkan sentimen di atas, ia pun memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.480 sampai Rp15.550 per dolar AS pada hari ini.