Harga emas terus mengalami penurunan pada hari Selasa, 4 November 2025, seiring dengan berkurangnya permintaan untuk aset safe-haven dan penguatan Dolar AS (USD) yang dipicu oleh sikap hawkish Federal Reserve (Fed). Emas gagal mempertahankan level psikologis di atas $4,000 dan tertekan dengan adanya penjualan baru, meskipun berhasil bertahan di atas titik rendah yang tercatat pada sesi sebelumnya. Meskipun begitu, kondisi pasar yang campur aduk membuat beberapa trader lebih berhati-hati untuk posisi bearish agresif.

Dolar AS, yang menguat untuk hari kelima berturut-turut, mencapai level tertinggi baru sejak awal Agustus, dipicu oleh kebijakan hawkish Fed. Keadaan ini mengurangi daya tarik emas yang tidak memberikan hasil bunga, dengan banyak investor lebih memilih Dolar AS yang lebih menguntungkan. Emas juga terpengaruh oleh sentimen pasar yang menunjukkan optimisme terhadap kondisi keuangan global, yang semakin mengurangi permintaan terhadap logam kuning.

Namun, meskipun ada tekanan dari Dolar AS, penurunan harga emas tidak terlalu dalam karena beberapa faktor fundamental yang membatasi kerugian. Ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh kebuntuan pemerintah AS yang berkepanjangan dan ketegangan geopolitik global tetap menjadi faktor yang bisa mendukung harga emas. Meskipun sentimen risiko global meningkat, kekhawatiran terhadap dampak kebuntuan pemerintah AS dan ketegangan geopolitik memberi dukungan pada emas, mencegah penurunan yang lebih dalam.

Karena itu, meskipun ada potensi penurunan lebih lanjut, para analis menyarankan untuk tetap berhati-hati dan menunggu konfirmasi lebih lanjut sebelum mengambil posisi bearish lebih agresif. Pergerakan emas ke depan akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan geopolitik, kebijakan Fed, serta sentimen pasar terhadap risiko global yang terus berkembang.
Sumber: Newsmaker.id