Harga minyak lanjut naik pada hari Selasa(7/10) setelah OPEC+ hanya menaikkan produksi November 137 ribu bph, lebih kecil dari perkiraan. Kekhawatiran kelebihan pasokan pun berkurang. Brent naik $0,23 (0,35%) menjadi $65,70/barel pada 03.56 GMT, sementara WTI naik $0,21 (0,34%) menjadi $61,90. Sehari sebelumnya, kedua kontrak sudah ditutup naik >1% setelah keputusan OPEC+, yang dibaca analis ING sebagai sinyal kehati-hatian di tengah proyeksi surplus pasokan kuartal IV dan tahun depan.
Analis LSEG, Anh Pham, menilai rebound ringan wajar karena Brent sempat turun sekitar $5/barel minggu lalu akibat ekspektasi kenaikan pasokan yang lebih besar. Untuk saat ini, pasar masih bisa menyerap volume tambahan dan belum tampak pergeseran ke contango di awal kurva. Sepanjang tahun ini, OPEC+ telah meningkatkan target produksi >2,7 juta bph (≈2,5% permintaan global). Faktor geopolitik yang menjaga harga: perang Rusia–Ukraina menciptakan ancaman, dan kilang Kirishi di Rusia menghentikan unit CDU-6 setelah serangan drone (pemulihan diperkirakan ~1 bulan).
Meski demikian, ruang kenaikan tampak terbatas. Tambahan pasokan dari OPEC+ dan non-OPEC bersamaan dengan prospek permintaan yang melambat—tertekan pertumbuhan global dan Tarif dagang AS—berpotensi memperbesar surplus. Ke depan, Pasar akan mencakup pemenuhan produksi, musim perawatan kilang, serta sinyal permintaan (mobilitas, kilang, dan data makro) untuk menilai apakah kenaikan harga bisa berlanjut atau justru mereda. (az)
Sumber: Newsmaker.id