GBP/USD terkoreksi ke sekitar 1,3470 di sesi Asia setelah dua hari naik. Namun peluang pantulan tetap ada karena Pasar cenderung berhati-hati terhadap kebijakan Bank of England (BoE) di tengah inflasi yang masih kuat dan tanda-tanda Pasar kerja mulai mendingin. BoE sebelumnya memproyeksikan inflasi memuncak di kisaran 4% pada September, tetapi pejabat seperti Deputi Gubernur Clare Lombardelli dan anggota MPC Catherine Mann mengingatkan bahwa guncangan harga belakangan ini tidak boleh dianggap sementara.
Di sisi lain, Dolar AS menguat setelah komentar hawkish Presiden Fed Kansas City, Jeffrey Schmid. Ia menegaskan The Fed harus menjaga kredibilitas melawan inflasi, menyebut inflasi masih terlalu tinggi, dan menilai kebijakan saat ini sudah tepat. Nada ini mendorong USD dan menekan GBP/USD.
Ke depan, USD bisa melemah jika peluang pemangkasan suku bunga The Fed makin besar dan isu penutupan Pemerintah AS berlanjut. Alat CME FedWatch menunjukkan probabilitas pemangkasan 25 bps pada Oktober sekitar 94% dan peluang tambahan 25 bps pada Desember sekitar 84%. Gedung Putih membantah klaim PHK pegawai karena shutdown, tetapi memperingatkan risiko itu bisa muncul jika kebuntuan berlanjut, sementara Senat masih gagal meloloskan pendanaan. Jika dorongan untuk USD mereda, GBP/USD berpotensi kembali menguat. (az)
Sumber: newsmaker.id