
PT. BESTPROFIT FUTURES MEDAN – Harga emas bertahan dekat rekor pada Rabu, dengan spot gold di $3.765,29/oz (04:03 GMT) setelah menyentuh puncak $3.790,82 sehari sebelumnya. Investor mencerna komentar hati-hati Ketua The Fed Jerome Powell yang menekankan keseimbangan antara inflasi yang masih tinggi dan pasar kerja yang melemah, sambil menunggu rilis inflasi AS akhir pekan ini. Aksi ambil untung ringan sempat menekan harga.
Menurut analis OANDA Kelvin Wong, emas sedang dipengaruhi indikator teknikal yang “overbought” sehingga rawan koreksi kecil, namun tren jangka pendek-menengah tetap bullish. Pasar menanti klaim pengangguran mingguan AS pada Kamis dan indeks PCE gauge inflasi favorit The Fed pada Jumat untuk petunjuk arah berikutnya.
Analis Capital.com Kyle Rodda menilai, jika data Jumat menunjukkan inflasi lebih panas (termasuk dampak tarif), emas bisa tertekan karena ekspektasi pelonggaran menjadi berkurang. Sebaliknya, inflasi yang melemah akan menguatkan prospek pemangkasan suku bunga dan menopang emas.
Dari proyeksi kebijakan, Goldman Sachs memperkirakan pemangkasan 25 bps pada Oktober dan Desember (dengan peluang 50 bps jika pasar kerja memburuk), diikuti dua kali pemangkasan lagi pada 2026 ke kisaran 3%–3,25%. Di geopolitik, NATO menegaskan siap memakai “segala instrumen” untuk membela diri usai insiden udara Rusia, sementara Presiden AS Donald Trump menilai Ukraina bisa merebut kembali seluruh wilayahnya faktor safe haven yang menjaga emas tetap tinggi.
Sumber: Newsmaker.id