PT. BESTPROFIT FUTURES MEDAN – Harga emas turun lebih dari 1% setelah mencapai rekor tertinggi pada hari Rabu, karena dolar yang lebih kuat dan kenaikan imbal hasil Treasury AS mengimbangi dukungan dari permintaan safe haven yang terait dengan pemilihan umum AS 5 November dan perang Timur Tengah.
Harga emas spot turun 1% menjadi $2.721,12 per ons pada pukul 12:25 siang EDT (1410 GMT) setelah mencapai rekor tertinggi $2.758,37 di awal sesi. Harga emas berjangka AS turun 0,9% menjadi $2.734,60.
“Ada beberapa aksi ambil untung dan imbal hasil Treasury meningkat, emas akan kesulitan bergerak naik mengingat arah imbal hasil,” kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Namun, emas bisa mencapai level $2.800/oz pada akhir minggu karena permintaan safe haven, Haberkorn menambahkan.
Indeks dolar naik 0,3% mendekati level tertinggi tiga bulan, membuat emas kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil obligasi AS naik ke level tertinggi tiga bulan.
“Ini adalah ketidakpastian terkait pemilu AS dan meningkatnya beban utang di AS. Mereka harus menerbitkan utang miliaran dolar juga menjelang pemilu ke pasar yang relatif tipis dan gelisah,” kata Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank.
Dengan pemilihan presiden AS kurang dari dua minggu lagi, Wakil Presiden Kamala Harris unggul tipis 46% hingga 43% atas mantan Presiden Republik Donald Trump, menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos.
Harga perak spot turun 3,1% menjadi $33,74 per ons setelah mencapai harga tertinggi sejak akhir 2012 di $34,87 pada hari Selasa.
“Rasio emas/perak, yang saat ini berada di sekitar 80, berarti perak cenderung diuntungkan sebagai konsekuensi alami dari dorongan emas ke wilayah baru di sisi atas,” kata Kinesis Money dalam sebuah catatan.
Platinum turun 1% menjadi $1.018,65 dan paladium turun 1,9% menjadi $1.055,98.