PT. BESTPROFIT FUTURES MEDAN – Harga emas turun pada hari Rabu (28/8) di bawah tekanan dari dolar yang lebih kuat dan ketidakpastian menjelang laporan inflasi utama AS yang dapat memberikan kejelasan lebih lanjut tentang pertemuan kebijakan Federal Reserve bulan September.
Harga emas spot turun 0,6% menjadi $2.510,39 per ons pada pukul 09.53 GMT tetapi bertahan di atas level kunci psikologis $2.500, setelah naik ke rekor tertinggi $2.531,60 pada tanggal 20 Agustus.
Mata uang AS stabil pada hari Rabu, membuat komoditas yang dihargakan dalam dolar kurang menarik bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain. Penurunan dolar baru-baru ini telah mendorong mata uang tersebut ke level terlemahnya dalam lebih dari setahun.
Indeks dolar, yang mengukur kinerja terhadap sekeranjang mata uang, terakhir naik 0,36%.
Pasar difokuskan pada data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS yang akan datang, ukuran inflasi yang disukai Fed, yang akan dirilis pada hari Jumat. Pasar memperkirakan sekitar 66% kemungkinan suku bunga AS akan dipotong sebesar 25 basis poin (bps) pada bulan September dan 34% kemungkinan pemotongan sebesar 50 bps, menurut alat CME FedWatch,.
Dengan penurunan suku bunga yang sudah diperkirakan sebelumnya, dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) emas yang didukung secara fisik kembali memulai pembelian setelah beberapa tahun mengalami arus keluar.
Dengan arus masuk bersih yang sederhana sebesar 8 metrik ton ($403 juta) minggu lalu, menurut World Gold Council, ETF emas menuju arus masuk bulan keempat berturut-turut pada bulan Agustus.
Di antara logam mulia lainnya, perak spot turun 1,5% menjadi $29,55 per ons, platinum turun 0,9% menjadi $945 dan paladium turun 0,7% menjadi $963,54.