
PT. BESTPROFIT FUTURES MEDAN – Harga emas turun sedikit di perdagangan Asia pada hari Selasa (4/6), namun tetap mempertahankan beberapa keuntungan dari sesi sebelumnya karena tanda-tanda melemahnya perekonomian AS meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga dan mendorong dolar ke posisi terendah dalam dua bulan.
Namun logam kuning masih tetap jauh di bawah rekor tertinggi yang dicapai pada bulan Mei, dengan data pasar tenaga kerja mendatang, yang akan dirilis pada minggu ini, akan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai jalur suku bunga AS.
Harga emas di pasar spot turun 0,1% menjadi $2,347.66 per ounce, sementara emas berjangka yang berakhir pada bulan Agustus turun 0,1% menjadi $2,368.50 per ounce pada pukul 00:36 ET (04:36 GMT).
Harapan penurunan suku bunga tumbuh karena data AS yang lemah dan dolar merosot.
Para pedagang diperkirakan memperkirakan peluang sebesar 52,1% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September, naik dari ekspektasi kemarin mengenai peluang sebesar 47%, alat CME Fedwatch menunjukkan pada hari Selasa.
Pergeseran ekspektasi ini terjadi setelah data indeks manajer pembelian menunjukkan pada hari Senin bahwa aktivitas manufaktur AS menyusut untuk bulan kedua berturut-turut di bulan Mei.
The Fed akan mengadakan pertemuan minggu depan dan mempertahankan suku bunga tetap stabil. Namun sebelum itu, data utama pasar tenaga kerja akan dirilis minggu ini dan kemungkinan akan menjadi faktor dalam rencana suku bunga bank sentral.
Keputusan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Kanada akan diumumkan pada minggu ini, dan kedua bank sentral tersebut akan mulai memangkas suku bunga.
Suku bunga yang lebih rendah diperkirakan akan menguntungkan emas dan logam mulia lainnya, mengingat biaya peluang berinvestasi di sektor ini meningkat dalam kondisi suku bunga tinggi.
Logam mulia lainnya stabil pada hari Selasa setelah menguat pada hari Senin. Platinum berjangka turun 0,1% menjadi $1,023.50 per ounce, sementara perak berjangka stabil di $30,785 per ounce.