PT. BESTPROFIT FUTURES MEDAN – Bank of Japan (BoJ) akan melanjutkan kerangka penargetan inflasi dengan hati-hati, Gubernur Kazuo Ueda mengatakan pada hari Senin (27/5), mencatat bahwa beberapa tantangan “sangat sulit” bagi Jepang setelah bertahun-tahun menerapkan kebijakan moneter yang sangat longgar.
Dalam pidato pembukaan seminar yang diselenggarakan BOJ di Tokyo mengenai perbankan sentral, Ueda mengatakan Jepang telah “membuat kemajuan dalam bergerak menjauh dari nol dan meningkatkan ekspektasi inflasi.”
Untuk mencapai inflasi 2% dengan cara yang berkelanjutan dan stabil, BOJ “akan melanjutkan dengan hati-hati, seperti halnya bank sentral lain yang memiliki kerangka penargetan inflasi,” katanya.
“Meskipun banyak tantangan yang kami hadapi serupa dengan yang dihadapi oleh rekan-rekan kami, ada beberapa tantangan yang sangat sulit bagi kami,” tambah ketua BOJ.
Ueda mencatat bahwa memperkirakan tingkat suku bunga netral secara akurat merupakan tantangan tersendiri di Jepang, mengingat periode suku bunga jangka pendek mendekati nol yang berkepanjangan selama tiga dekade terakhir.
“Tidak adanya pergerakan suku bunga yang signifikan menimbulkan hambatan yang cukup besar dalam menilai respon perekonomian terhadap perubahan suku bunga,” ujarnya.
Dalam sebuah langkah penting di bulan Maret, BOJ mengakhiri kebijakan suku bunga negatif selama delapan tahun dan sisa-sisa stimulus radikal lainnya karena menilai bahwa pencapaian berkelanjutan dari target inflasi 2% sudah di depan mata.
Ueda mengatakan bank sentral bermaksud menaikkan suku bunga ke tingkat yang dianggap netral bagi perekonomian, selama pertumbuhan dan inflasi bergerak sejalan dengan proyeksinya.