PT. BESTPROFIT FUTURES MEDAN – Harga emas diperdagangkan lebih tinggi pada hari Rabu (15/5) karena sebuah laporan menunjukkan inflasi AS naik kurang dari perkiraan bulan lalu, menghidupkan kembali harapan Federal Reserve akan dapat mulai menurunkan suku bunga tahun ini dan menekan dolar dan imbal hasil.
Emas untuk pengiriman Juni terakhir terlihat naik US$35,60 menjadi US$2.395,50 per ounce.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada hari Rabu (15./5) melaporkan indeks harga konsumen bulan April naik 0,3% dari bulan Maret, turun dari kenaikan 0,4% pada bulan sebelumnya dan di bawah perkiraan konsensus kenaikan 0,4%, menurut Marketwatch. Indeks Harga Konsumen inti, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang berfluktuasi, naik 3,6% secara tahunan, sesuai ekspektasi dan turun dari laju 3,8% di bulan Maret.
Penjualan ritel di Amerika Serikat tidak berubah pada bulan April dibandingkan bulan Maret, jauh di bawah perkiraan konsensus kenaikan 0,4%, menambah bukti perlambatan ekonomi dan meningkatkan harapan suku bunga dapat diturunkan tahun ini, meskipun ada laporan sehari sebelumnya yang menunjukkan bahwa produsen harga naik lebih dari perkiraan bulan lalu.
Dolar melemah menyusul laporan tersebut, membuat emas lebih terjangkau bagi pembeli internasional. Indeks dolar ICE terakhir terlihat turun 0,68 poin menjadi 104,32, terendah sejak 9 April.
Imbal hasil Treasury juga turun karena ekspektasi penurunan suku bunga yang akan terjadi, sehingga menjadi bullish bagi logam mulia ini karena tidak menawarkan suku bunga. Surat utang AS bertenor dua tahun terakhir terlihat membayar 4,741%, turun 7,6 basis poin, sedangkan imbal hasil obligasi 10 tahun turun 9,4 basis poin menjadi 4,348%.