PT. BESTPROFIT FUTURES MEDAN – Emas melemah karena penguatan dolar yang terus berlanjut, menyusul sesi volatil pada hari Kamis yang membuat logam mulia meroket ke rekor baru sebelum melemah karena data ekonomi AS yang kuat.
Dolar menguat 0,4% terhadap sejumlah mata uang, membuat pembelian emas batangan menjadi lebih mahal bagi banyak pembeli non-AS. Pemangkasan suku bunga yang mengejutkan oleh Swiss National Bank dan mundurnya sikap agresif Bank of England memperkuat greenback, begitu juga dengan kegelisahan terhadap mata uang Tiongkok.
Emas masih menuju kenaikan mingguan, karena investor menjadi lebih optimis bahwa para pengambil kebijakan AS sedang bersiap untuk menurunkan biaya pinjaman pada akhir tahun ini. Suku bunga yang lebih rendah biasanya berdampak positif bagi emas, yang tidak dikenakan bunga.
“Penguatan dolar membebani kompleks komoditas pagi ini,” kata Ewa Manthey, ahli strategi komoditas di ING Groep. Fundamental yang kuat berarti emas mungkin terus menguat, namun harga akan tetap “berfluktuasi dalam jangka pendek karena pasar akan bereaksi terhadap pendorong makro dan pembaruan kebijakan suku bunga Fed,” katanya.
Harga emas di pasar spot turun 0,6% menjadi $2,168.07 per ounce pada pukul 11:10 pagi waktu London. Logam ini naik sebanyak 1,6% ke rekor $2,220.89 di sesi sebelumnya, sebelum mengakhiri hari dengan penurunan 0,2%. Perak dan platinum turun tipis, sementara paladium sedikit berubah.