PT. BESTPROFIT FUTURES MEDAN – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini sempat dibuka menguat. Namun beberapa menit kemudian langsung berbalik arah ke zona merah.
Mengutip data RTI, Selasa (20/2/2024), pagi ini IHSG dibuka menguat 11 poin (0,15%) ke 7.339. Indeks LQ45 juga dibuka naik 0,24% poin ke posisi 999.
IHSG berada di level tertingginya pada level 7.351 dan terendahnya 7.334. Saat pembukaan sebanyak 238 juta lembar saham diperdagangkan pagi ini dengan nilai Rp 192 miliar.
Namun beberapa menit kemudian, IHSG langsung berbalik arah dan melemah. Tercatat IHSG turun hingga 0,28% ke posisi 7.307.
Mengutip riset Ajaib Sekuritas, sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus neraca dagang pada Februari 2024 sebesar US$ 867 juta. Posisi tersebut lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar US$ 1,99 miliar.
Nilai ekspor turun 5,79% mom dan 9,45% yoy, sedangkan nilai impor turun 0,29% mom dan naik 15,84% yoy. Meskipun surplus pada Februari 2024 menyusut, Indonesia tetap menambah daftar surplus neraca dagang selama 46 bulan beruntun.
Dari mancanegara, pelaku pasar pekan ini menantikan rilis suku bunga The Fed dalam FOMC meeting. The Fed berpotensi tetap menahan suku bunga di level tertingginya dalam 2 dekade terakhir sebesar 5,25-5,5%. Dari Asia, penyaluran kredit baru dari perbankan di China pada Februari 2024 tercatat CNY 1,45 triliun, turun dari bulan sebelumnya sebesar CNY 4,92 triliun.
Pertumbuhan kredit berpotensi masih stabil didorong oleh longgarnya kebijakan moneter Bank Sentral China (PBoC). Selain memangkas suku bunga acuan, PBoC juga mengurangi tingkat GWM sebesar 50 bps pada Januari 2024 untuk meningkatkan likuiditas perbankan.