PT. BESTPROFIT FUTURES MEDAN — Nilai tukar rupiah dibuka berada di posisi Rp15.626 dolar AS di perdagangan pasar spot pada Jumat (15/3) pagi. Mata uang Garuda melemah 46 poin atau minus 0,3 persen dari posisi sebelumnya.

Mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak di zona merah. Tercatat, baht Thailand melemah 0,04 persen, won Korea Selatan minus 0,76 persen, peso Filipina minus 0,29 persen, dan yen Jepang minus 0,08 persen.

Lalu, ringgit Malaysia melemah 0,32 persen, yuan China minus 0,01 persen, dan dolar Singapura minus 0,09 persen. Di sisi lain, rupee India menguat 0,04 persen dan dolar Hong Kong 0,01 persen.

Sementara, mata uang negara maju kompak ambruk. Dolar Australia melemah 0,21 persen, franc Swiss minus 0,1 persen, Poundsterling Inggris minus 0,09 persen, euro Eropa minus 0,06 persen, dan dolar Kanada minus 0,05 persen

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra memproyeksi rupiah melemah hari ini. Menurutnya, data inflasi produsen atau PPI AS Februari dirilis lebih tinggi dari ekspektasi pasar, yakni 1,6 persen vs 1,1 persen.

Hal ini mendorong penguatan dolar AS terhadap major currency. Kenaikan inflasi produsen ini pun menurunkan ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS lebih cepat.

“Faktor ini sudah mendorong pelemahan nilai tukar emerging markets pagi ini terhadap dolar AS dan rupiah pun bisa turut melemah,” ucap Ariston.

Berdasarkan sentimen di atas, Ariston pun memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.580 sampai Rp15.650 per dolar AS pada hari ini.