PT. BESTPROFIT FUTURES MEDAN – Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) membongkar alasan harga emas terus meroket. Lembaga yang berfokus pada riset perekonomian itu mengungkap bahwa harga emas relatif tinggi karena faktor ketidakpastian yang terjadi hari-hari ini.

“Harga emas kenapa relatif tinggi dibanding tahun-tahun lalu karena memang ini uncertainty (ketidakpastian),” ucap Direktur Eksekutif INDEF Esther Sri Astuti dalam agenda detikcom Leaders Forum “Memantau Peluang di Tengah Ketidakpastian Ekonomi di Samisara Ballroom, Sopo Del Tower, Jakarta Selatan, Kamis (14/3/2024). Acara ini didukung oleh PT KB Bank Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk.

Esther kemudian menjelaskan bahwa faktor ketidakpastian itu terjadi di tingkat global dan domestik. Alhasil, banyak masyarakat yang menaruh portofolio asetnya ke emas. Komoditas itu dinilai lebih menjamin dibanding berbagai bentuk investasi lainnya seperti properti, saham, dan mata uang asing (currency).

“Kalau mau investasi di properti susah juga orang susah jualnya. Kalau mau investasi di currency volatile juga kan. Saham apalagi lebih volatile, jadi paling tinggi adalah emas. Jadi itu mengapa menjawab bahwa harga emas tinggi karena penuh ketidakpastian,” jelasnya.

Berdasarkan catatan, harga emas Antam terus melonjak dalam sepekan terakhir hingga mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah dengan harga di atas Rp 1,2 juta. Per Rabu (13/3) kemarin, harga emas Antam naik Rp 2.000 per gram dan berada di level Rp 1.210.000 per gram.

Sementara mengutip situs resmi Logam Mulia Antam pada Selasa (12/3), harga emas memang menunjukkan tren kenaikan lebih dari sepekan terakhir. Jika ditarik dalam sepekan terakhir, pergerakan harga emas Antam terpantau bergerak di rentang Rp 1.186.000-1.210.000/gram. Sementara dalam sebulan terakhir pergerakannya ada di rentang Rp 1.114.000-1.210.000/gram.