PT. BESTPROFIT FUTURES MEDAN – Jepang mencatat inflasi inti 2,5% pada Februari 2024. Dikutip dari Reuters, Selasa (5/3/2024) kenaikan angka inflasi ini sebagai dampak kurangnya subsidi bahan bakar. Hal tersebut yang juga menyebabkan harga bahan bakar semakin mahal.
Angka inflasi bulan lalu berada di atas target bank sentral sebesar 2%. Kenaikan inflasi ini menjadi sebuah pertanyaan kepada pemerintah apakah akan ada kenaikan upah minimum di tengah naiknya harga barang kebutuhan masyarakat.
Sebelumnya, laporan pemerintah Jepang mengumumkan negara tersebut masuk jurang resesi dengan pertumbuhan ekonomi hanya 0,4% secara tahunan pada bulan Oktober-Desember. Hal itu disebabkan karena lemahnya belanja perusahaan dan rumah tangga.
Dengan inflasi yang telah melebihi 2%, banyak pelaku pasar memperkirakan Bank of Japan (BOJ) akan mengakhiri kebijakan suku bunga negatifnya pada bulan April.
Gubernur BOJ Kazuo Ueda mengatakan perekonomian sedang pulih secara moderat dan menunjukkan tanda-tanda menjanjikan mengenai prospek upah.
Dalam upaya untuk mencerminkan pertumbuhan dan menjaga inflasi tetap stabil pada target inflasi 2%, BOJ saat ini menetapkan suku bunga jangka pendek di -0,1% dan imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun sekitar 0%.