PT. BESTPROFIT FUTURES MEDAN – Saham-saham AS melemah pada hari Jumat (16/2) setelah laporan inflasi yang panas memicu kekhawatiran bahwa penurunan suku bunga Federal Reserve mungkin tidak akan terjadi hingga lebih lambat dari perkiraan tahun ini.
S&P 500 turun 0,5%, dan Dow Jones Industrial Average turun 157 poin, atau 0,4%. Indeks Nasdaq Composite merosot 0,6%.
Indeks harga produsen untuk bulan Januari, yang merupakan ukuran inflasi grosir, meningkat 0,3%. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan kenaikan sebesar 0,1%. Tidak termasuk saham pangan dan energi, PPI inti naik sebesar 0,5%, lebih tinggi dari ekspektasi kenaikan 0,1%.
Imbal hasil Treasury 10-tahun melonjak di atas 4,3% menyusul pembacaan PPI yang panas. Imbal hasil Treasury 2 tahun mencapai 4,7%, tertinggi sejak Desember.
Minggu ini merupakan minggu yang penuh gejolak bagi saham, karena investor dengan hati-hati menilai arah perekonomian AS dan kapan Federal Reserve mungkin memutuskan untuk menurunkan suku bunganya. Pada hari Selasa, Dow mencatat penurunan harian terbesar dalam hampir satu tahun setelah indeks harga konsumen utama bulan Januari mencapai 3,1%, lebih tinggi dari perkiraan ekonom yang disurvei oleh Dow Jones sebesar 2,9%.