PT. BESTPROFIT FUTURES MEDAN — Harga minyak turun ke level terendah dalam lima bulan pada hari Selasa (5/12).
Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent turun 83 sen atau 1,1 persen ke level US$77,20 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir 72 sen atau 1,0 persen ke level US$72,32.
Itu merupakan penutupan terendah bagi kedua patokan minyak mentah tersebut sejak 6 Juli. Bagi WTI, ini adalah pertama kalinya sejak Mei harga turun selama empat hari berturut-turut.
Analis memperkirakan minyak terjerembab imbas penguatan dolar AS. Mereka menyatakan penguatan itu meningkatkan kekhawatiran pasar terhadap terhadap permintaan minyak ke depan.
Tekanan pada minyak juga dipicu pengumuman pengurangan pasokan sukarela OPEC+ pada minggu lalu.
“Kesepakatan OPEC+ tidak banyak mendukung harga dan mengingat penurunan (empat) hari setelahnya, para pedagang jelas tidak terkesan,” kata Craig Erlam, analis pasar senior Inggris & EMEA, di perusahaan data dan analisis OANDA.
Minyak sebenarnya mendapatkan topangan dari komentar Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak bahwa OPEC+ siap memperdalam pengurangan produksi minyak pada kuartal pertama tahun 2024 jika tindakan yang ada untuk memangkas produksi sekarang ini tidak cukup.
Tapi, topangan itu tak cukup kuat untuk mengangkat harga minyak.