PT. BESTPROFIT FUTURES MEDAN – Harga emas naik tipis pada hari Senin (20/11), karena dolar melanjutkan penurunannya setelah data ekonomi AS baru-baru ini meningkatkan spekulasi bahwa Federal Reserve akan menghentikan kenaikan suku bunganya.
Harga emas di pasar spot naik 0,1% menjadi $1,981.79 per ons pada pukul 03.06 GMT (05.06), setelah naik 2,2% pada pekan lalu. Emas berjangka AS stabil di $1,984.40.
Sementara Kyle Rodda, yang merupakan analis pasar keuangan di Modal.com mengatakan, “Kami telah melihat pergeseran narasi yang signifikan selama sepekan terakhir ini di pasar mengenai kebijakan The Fed dan kapan The Fed akan menurunkan suku bunganya terlebih dahulu serta seberapa agresif mereka akan menurunkan suku bunganya,”
Data yang menunjukkan melambatnya pasar tenaga kerja di AS dan laporan inflasi konsumen yang lebih lemah dari perkiraan pada pekan lalu mengangkat harapan bahwa The Fed dapat mulai melonggarkan kondisi moneternya lebih cepat dari perkiraan.
Saat ini dolar tergelincir 0,2% ke level terendah dalam lebih dari 2½ bulan terhadap para pesaingnya, sehingga membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Semenatar para pedagang kini memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada pertemuan kebijakan 12-13 Desember, menurut alat CME FedWatch.
Suku bunga yang lebih rendah memberikan tekanan pada dolar dan imbal hasil obligasi, sehingga meningkatkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Kepemilikan SPDR Gold Trust, dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas terbesar di dunia, naik 1,49% menjadi 883,43 ton pada hari Jumat.
Investor sekarang menantikan risalah pertemuan terbaru bank sentral AS pada akhir pekan ini untuk mendapatkan kejelasan lebih lanjut mengenai jalur suku bunga.
Untuk perak di pasar spot turun 0,4% menjadi $23,64 per ons, sementara platinum naik 0,3% menjadi $901,88 dan paladium naik 0,3% menjadi $1,056,41 per ons.